Rapat Perdana Relawan Terabas, Cikal Bakal Pokdarwis Terabas Sapari

Meta Deskripsi: Desa Sapari, Kecamatan Muruk Rian, menggelar rapat perdana relawan penggiat trekking yang membentuk kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Terabas. Langkah ini menjadi tonggak awal pengembangan destinasi wisata trekking Gunung Rian yang menyimpan potensi besar bagi sektor pariwisata dan ekonomi desa.

Gunung Rian yang berada di wilayah Desa Sapari, Kecamatan Muruk Rian, Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara, menyimpan pesona alam yang luar biasa. Jalur-jalur hutan alami, udara yang sejuk, serta panorama eksotis dari puncak gunung menjadi daya tarik bagi pencinta trekking dan pecinta alam. Selama ini, keindahan ini masih tersembunyi dan belum dikelola secara optimal sebagai destinasi wisata alam.

Melihat potensi besar ini, masyarakat Desa Sapari mulai menyadari pentingnya melestarikan dan mengembangkan kekayaan alam yang mereka miliki. Kekuatan alam dan semangat gotong royong warga menjadi modal sosial penting dalam mengembangkan jalur trekking Gunung Rian menjadi destinasi wisata berkelanjutan.

Kesadaran terhadap potensi wisata Gunung Rian dimulai dari komunitas relawan muda dan warga Desa Sapari yang kerap melakukan penjelajahan di jalur gunung. Mereka menaruh perhatian besar terhadap pelestarian hutan, perlindungan mata air, dan potensi ekonomi desa melalui wisata minat khusus seperti trekking.

Dari kepedulian itu, para relawan sepakat menggagas pembentukan kelompok sadar wisata yang bertugas mempelapori gerakan sadar wisata ( Sapta Pesona ) serta melakukan identifikasi, penataan, dan promosi jalur trekking. Kelompok ini kemudian diberi nama Terabas, akronim dari Tata dan Poles Rabas Sapari. Nama ini mencerminkan semangat kebersamaan, kemandirian, dan komitmen terhadap pariwisata ramah lingkungan.

Rapat perdana relawan Terabas ( Relawan Tata dan Poles Rabas Sapari ) digelar pada hari Minggu 26 September 2021 bertempat di Rumah Kepala Desa Sapari Eliyanto.A.A.Ma.Pd.SD,  dihadiri oleh para relawan muda, tokoh masyarakat, perangkat desa, serta penggiat Wisata alam. Pertemuan ini di pimpin oleh Mesak Adco menjadi forum awal untuk menyatukan visi dan membahas langkah konkret pembentukan Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) sebagai pengelola destinasi wisata jalur trekking Gunung Rian.

Dalam rapat tersebut dibahas:

• Pemilihan koordinator dan struktur internal kelompok;
• Pemetaan potensi jalur trekking dan titik-titik wisata alam yang akan ditawarkan;
• Kebutuhan dasar seperti pelatihan pemandu wisata, rambu penunjuk arah, dan tempat istirahat;
• Rencana sinergi dengan pemerintah desa dan instansi kabupaten.

Tujuan dari pembentukan Pokdarwis Terabas dan pengembangan destinasi trekking Gunung Rian, antara lain:

• Melestarikan kawasan hutan dan ekosistem Gunung Rian melalui pendekatan ekowisata;
• Mengangkat potensi lokal desa sebagai destinasi wisata minat khusus, khususnya trekking dan petualangan;
• Mendorong partisipasi masyarakat dalam ekonomi kreatif desa melalui jasa pemanduan, kuliner lokal, homestay, dan cenderamata;
• Menciptakan lapangan kerja baru serta meningkatkan pendapatan asli desa (PADes).

Pengembangan jalur trekking Gunung Rian diproyeksikan akan memberikan manfaat luas, di antaranya:

• Peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal, khususnya generasi muda;
• Peluang usaha desa berbasis pariwisata seperti transportasi lokal, warung kuliner, dan penyewaan perlengkapan;
• Peningkatan identitas dan citra desa sebagai desa wisata alam;
• Memperkuat pelestarian lingkungan dan nilai-nilai kearifan lokal.

Dalam pengembangan destinasi ini, Pokdarwis Terabas membuka berbagai jalur kerja sama:

• Bersama Pemerintah Desa Sapari untuk mendapatkan dukungan kebijakan, alokasi anggaran desa, dan promosi;
• Bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Tana Tidung melalui Dinas Pariwisata, Lingkungan Hidup, dan PUPR untuk pembangunan infrastruktur pendukung seperti jembatan kayu, papan informasi, dan fasilitas keamanan;
• Promosi melalui media massa dan media sosial, termasuk dokumentasi visual, publikasi di kanal berita lokal, dan kampanye di Instagram dan Facebook;
• Memasukkan jalur Trekking Gunung Rian dalam Jejaring Desa Wisata (Jadesta) melalui platform Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.

Harapan besar tertuju pada pengakuan resmi Pokdarwis Terabas sebagai kelompok legal yang didukung penuh oleh desa dan kabupaten. Masyarakat berharap agar jalur trekking Gunung Rian dapat menarik wisatawan Nusantara dan Mancanegara, serta masuk dalam program pembinaan langsung oleh Kemenparekraf.

Tantangan yang dihadapi antara lain:

• Minimnya infrastruktur dasar menuju titik awal jalur trekking;
• Keterbatasan dana untuk pelatihan dan promosi;
• Perluasan jejaring mitra pendukung dari lembaga dan sektor swasta;
• Perlunya pendampingan dari tenaga profesional dalam penataan destinasi wisata.

Rapat perdana Relawan Terabas bukan hanya sekadar pertemuan biasa, melainkan tonggak awal lahirnya sebuah gerakan lokal yang berpotensi mengubah wajah Desa Sapari. Gunung Rian kini bukan lagi sekadar tempat sunyi yang belum dikenal, tetapi menjadi simbol harapan masyarakat untuk bangkit melalui pariwisata berkelanjutan.

Dengan sinergi yang kuat antara masyarakat, pemerintah, dan jejaring pariwisata nasional, Pokdarwis Terabas Desa Sapari diharapkan dapat menjadi contoh nyata dari bagaimana desa bisa mengelola, menjaga, dan mempromosikan potensi lokal secara mandiri dan berdaya saing.

Jika Anda tertarik mendaki Gunung Rian atau mendukung pengembangan wisata desa, kunjungi media sosial resmi Pokdarwis Terabas di https://www.youtube.com/@DesaSapari atau datang langsung ke Desa Sapari, tempat di mana semangat gotong royong dan keindahan alam menyatu.