Berita Desa
Kegiatan Pembersihan Jalan Lingkungan Desa Sapari di RT 01 dan RT 02

Lampiran File
Kegiatan Pembersihan Jalan Lingkungan Desa Sapari di RT 01 dan RT 02
Meta Deskripsi: Pemerintah Desa Sapari melaksanakan kegiatan pembersihan jalan lingkungan di RT 01 dan RT 02 menggunakan skema Padat Karya Tunai Desa (PKTD) yang didanai dari Alokasi Dana Desa (ADD) TA 2025, dengan dukungan penuh masyarakat dan Badan Permusyawaratan Desa.
Desa Sapari, Kamis 3 Juli 2025; Pembangunan desa merupakan wujud nyata dari pelaksanaan amanat Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, yang menempatkan desa sebagai subjek pembangunan. Salah satu sumber pendanaan pembangunan desa adalah Alokasi Dana Desa (ADD) yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan publik, mengurangi kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, dan mengatasi kesenjangan antarwilayah.
Dalam konteks ini, Pemerintah Desa Sapari, Kecamatan Muruk Rian, Kabupaten Tana Tidung, terus mendorong pembangunan yang melibatkan partisipasi masyarakat. Salah satu program prioritasnya adalah pembersihan jalan lingkungan yang dilakukan melalui skema Padat Karya Tunai Desa (PKTD).
Pada awal Juli 2025, Pemerintah Desa Sapari menggelar kegiatan pembersihan jalan lingkungan desa yang mencakup: Jalan Gapura Desa, Jalan Famili, Jalan Abri dan Jalan Yerusalem yang terletak di wilayah RT 01 dan RT 02. Pekerjaan ini dilakukan menggunakan skema PKTD, di mana masyarakat dilibatkan langsung sebagai tenaga kerja dalam pembersihan dan perawatan ruas jalan yang menjadi akses vital warga.
Padat Karya Tunai Desa (PKTD) adalah program yang dicanangkan oleh pemerintah sebagai upaya pemberdayaan masyarakat miskin, pengangguran, dan setengah pengangguran melalui kegiatan pembangunan desa yang bersifat produktif dengan pembayaran upah harian secara langsung (tunai). Program ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja sementara, tetapi juga meningkatkan daya beli dan mendukung perputaran ekonomi lokal.
Warga Desa Sapari terlihat antusias baik laki-laki maupun perempuan dan aktif dalam mengikuti kegiatan ini. Mereka bersama-sama membersihkan semak, meratakan tanah, dan memperbaiki sisi jalan yang mengalami penyempitan akibat rumput liar. Tak hanya laki-laki, kaum perempuan pun ikut sebagai pekerja sementara untuk pengadaan konsumsi dan logistik kegiatan dilaksanakan oleh masyarakat sekitar terutama warga yang memilki usaha tesebut . Salah satu warga menyampaikan,
“Kami merasa dilibatkan, tidak hanya menerima hasilnya saja. Semoga kegiatan ini terus berlanjut agar desa kita lebih bersih dan tertata.”
Pemerintah Desa Sapari memainkan peran strategis dalam memfasilitasi kegiatan ini, mulai dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, hingga pelaporan. Kepala Desa Sapari Eliyanto.A, A.Ma.Pd.SD, dalam keterangannya, menyampaikan bahwa pembersihan jalan lingkungan adalah langkah kecil namun berdampak besar terhadap kenyamanan dan aksesibilitas warga.
“Dengan ADD dan skema PKTD, kita tidak hanya membangun fisik desa, tapi juga memberdayakan masyarakat,” ujar Kepala Desa Sapari Eliyanto.A, A.Ma.Pd.SD.
Sementara itu, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) turut mengawal pelaksanaan kegiatan agar berjalan sesuai aturan dan aspirasi masyarakat. BPD juga berperan aktif dalam menyampaikan informasi, menampung usulan warga, dan melakukan pengawasan bersama pemerintah desa.
Kegiatan ini membawa sejumlah manfaat nyata bagi masyarakat desa, di antaranya:
- Meningkatkan akses jalan warga dan kendaraan di lingkungan padat pemukiman
- Menumbuhkan semangat gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan
- Memberikan tambahan pendapatan harian bagi warga terdampak ekonomi
- Menumbuhkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana desa
Kegiatan pembersihan jalan lingkungan melalui skema PKTD ini membuktikan bahwa pembangunan desa bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga tentang pemberdayaan masyarakat dan pembangunan sosial. Pemerintah Desa Sapari bersama BPD dan warganya telah menunjukkan sinergi yang kuat dalam membangun desa dari bawah, dengan prinsip partisipatif dan transparan.
Kegiatan seperti ini diharapkan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk mengoptimalkan pemanfaatan Dana Desa dan Alokasi Dana Desa secara tepat sasaran, berkelanjutan, dan inklusif.