Tipologi Desa
Desa Tematik

Lampiran File
Desa Tematik
Meta Deskripsi: Pemerintah Desa Sapari memiliki potensi kembangkan konsep Desa Tematik berbasis wisata alam dan budaya sebagai bagian dari program nasional membangun dari desa. Dengan memanfaatkan potensi lokal, Sapari mendorong ekonomi kreatif, ketahanan pangan, dan pariwisata berkelanjutan.
Pembangunan desa merupakan fondasi utama dalam mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, dan berdaulat. Dalam beberapa tahun terakhir, arah pembangunan nasional semakin menekankan pentingnya pendekatan berbasis potensi lokal. Salah satu strategi yang kini digaungkan oleh pemerintah adalah penerapan konsep Desa Tematik, yaitu pengembangan desa berdasarkan karakteristik dan keunggulan masing-masing wilayah.
Konsep ini tidak hanya mendorong kemandirian desa, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi dari bawah. Pemerintah Desa Sapari dapat mengembangkan konsep Desa Tematik, dengan mengusung desa wisata alam dan budaya sebagai tema unggulan. Pendekatan ini sejalan dengan semangat membangun dari desa sebagaimana diamanatkan dalam Asta Cita Visi Presiden Prabowo, serta memberikan peluang besar bagi masyarakat untuk terlibat langsung dalam transformasi sosial dan ekonomi berbasis kearifan lokal.
“Bangsa yang besar dibangun dari desa yang kuat.” Kalimat ini bukan sekadar slogan, tetapi menjadi ruh dari arah pembangunan Indonesia ke depan. Dalam semangat memperingati Hari Desa yang jatuh setiap 15 Januari, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) meluncurkan Modul Desa Tematik sebagai strategi percepatan pembangunan berbasis potensi lokal. Modul ini diluncurkan langsung oleh Menteri Desa, Yandri Susanto, di Subang, Jawa Barat sebagai bentuk konkret pelaksanaan visi besar Presiden Prabowo Subianto dalam membangun Indonesia dari desa.
Desa Tematik adalah konsep pengembangan desa yang berfokus pada potensi unggulan dan karakteristik khas yang dimiliki masing-masing desa. Tujuannya adalah agar setiap desa memiliki identitas tematik yang kuat, mampu menggali dan mengembangkan sektor tertentu, baik pertanian, perikanan, peternakan, wisata, industri kreatif, atau lainnya, secara optimal, berdaya saing, dan berkelanjutan.
Dengan kata lain, Desa Tematik adalah pendekatan pembangunan desa berbasis spesialisasi lokal, sehingga desa tidak lagi mengikuti pola pembangunan seragam, tetapi fokus pada apa yang menjadi kekuatan asli mereka. Konsep ini mendorong kemandirian ekonomi dan ketahanan pangan secara langsung dari akar rumput.
Di tengah ketidakpastian global, krisis pangan, dan perubahan iklim yang makin terasa, desa menjadi harapan utama bangsa. Desa menyimpan kekayaan sumber daya alam, tenaga kerja, serta kearifan lokal yang tak ternilai. Namun potensi ini masih tersebar dan belum terkonsolidasi secara strategis. Konsep Desa Tematik hadir sebagai jawaban untuk menyatukan kekuatan lokal agar lebih terarah dan terukur, khususnya dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan.
Landasan Regulasi dan Arah Kebijakan Nasional melalui Konsep Desa Tematik memiliki dasar hukum yang kokoh, yakni: UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa: Menekankan kemandirian dan pembangunan berbasis potensi local dan Perpres No. 18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020–2024: Menyebutkan desa sebagai ujung tombak ketahanan pangan nasional dan pemerataan pembangunan.
Dengan landasan tersebut, Desa Tematik diharapkan menjadi strategi terobosan dalam implementasi Asta Cita, khususnya: Asta Cita ke-2: Mewujudkan swasembada pangan dan Asta Cita ke-6: Membangun Indonesia dari desa dan dari bawah. Manfaat Strategis Desa Tematik antara lain; Ketahanan Pangan Lokal & Nasional, Diversifikasi Ekonomi Desa, Identitas dan Branding Desa, Daya Tarik Investasi & Pariwisata, Kesejahteraan dan Lapangan Kerja Lokal.
Peran Pemerintah Desa Sapari: Kembangkan Desa Wisata sebagai Tema Unggulan
Pemerintah Desa Sapari, di bawah kepemimpinan Kepala Desa Eliyanto, A.A.Ma.Pd.SD, dapat mengembangkan konsep Desa Tematik berbasis Desa Wisata. Sapari dikenal memiliki keindahan alam perbukitan, tradisi masyarakat adat, serta kekayaan kuliner dan budaya lokal yang masih lestari.
Dalam konteks ini, Desa Sapari memiliki peluang besar menjadi “Desa Tematik Wisata Alam dan Budaya”, yang dapat menopang pertumbuhan ekonomi masyarakat dan memperkuat identitas lokal. Beberapa langkah nyata yang telah dan dapat diambil Pemerintah Desa Sapari antara lain:
- Pemetaan potensi wisata berbasis partisipatif: Melibatkan tokoh masyarakat, pemuda, dan pelaku UMKM untuk merancang paket wisata desa.
- Peningkatan infrastruktur dasar: Perbaikan akses jalan menuju destinasi wisata dan fasilitas publik seperti homestay dan spot foto.
- Pengembangan event tematik desa: Seperti Festival Budaya Sapari, Wisata Edukasi Alam, atau Pekan Kuliner Tradisional.
- Pelatihan SDM masyarakat desa: Meningkatkan kemampuan hospitality, pemandu wisata, serta digital marketing bagi pelaku lokal.
- Kolaborasi dengan akademisi dan swasta: Menarik pendampingan universitas dan investasi etis dari mitra usaha wisata berkelanjutan.
Dengan pengembangan desa wisata sebagai tema utama, Desa Sapari tidak hanya menjaga warisan leluhur tetapi juga menciptakan sumber pendapatan baru yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.
Pemerintah desa adalah aktor sentral keberhasilan Desa Tematik. Diperlukan perubahan pola pikir dari sekadar pelaksana program menjadi pemimpin transformasi desa. Beberapa langkah yang dapat dilakukan: Pemetaan Potensi Spesifik Desa, Perencanaan Tematik Partisipatif, Kemitraan Multi-Pihak, Digitalisasi dan Promosi, Inovasi dan Keberlanjutan.
Momentum Hari Desa 15 Januari 2025 menandai era baru. Desa bukan lagi objek pembangunan, tetapi subjek dan motor penggerak utama pembangunan nasional. Dengan Desa Tematik sebagai panduan dan komitmen desa seperti Sapari, mari bersama membangun Indonesia yang lebih berdaulat, sejahtera, dan merata.